Usaha Jamur Tiram Crispy, Contoh Proposal Usaha Jamur Tiram Crispy, Bisnis Jamur Tiram Crispy

Budidaya Jamur Tiram Artikel, Analisa Usaha Jamur Tiram Alat Budidaya Jamur Tiram, Budidaya Jamur Tiram Bagi Pemula, Budidaya Jamur Tiram Bogor, Foto Budidaya Jamur Tiram, Budidaya Jamur Tiram Lengkap, Cara Membuat Jamur Tiram Crispy Tahan Lama, Budidaya Jamur Tiram Sederhana, Resep Jamur Tiram Crispy Enak Renyah Dan Cara Membuatnya

Bisnis Jamur Tiram Crispy
Responsive Ads Here

Senin, 08 Januari 2018

Analisa Usaha Jamur Tiram

Analisa Usaha Jamur Tiram - Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain pemasaran yang cukup mudah, bisnis jamur tiram juga tidak memerlukan modal yang besar. Pengusaha jamur tiram selain dapat menjual jamur ini dalam bentuk segar juga dapat meningkatkan nilai jual jamur dengan mengolahnya menjadi beberapa produk olahan pangan. 
Harga jamur tiram segar di pasaran cukup bersaing mulai 10.000/kg hingga 20.000/kg. Harga jual jamur tiram berbeda-beda tergantung daerah pemasarannya. Jamur yang dijual di daerah dengan permintaan pasar yang tinggi namun hasil produksi sedikit tentu akan lebih mahal daripada daerah yang permintaan pasarnya sedikit namun banyak petani atau pengusaha yang membudidayakan jamur tiram.
Terdapat banyak alasan yang membuat seseorang akhirnya menjadi petani atau pengusaha jamur tiram. Namun, untuk yang masih berpikir dan mempertimbangan peluang usaha dari jamur ini, berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk mengembangkan bisnis jamur tiram:
Baca juga : Budidaya Jamur Tiram Tanpa Baglog
   
    1.      Jamur tiram tidak hanya diminati oleh masyarakat Indonesia, namun juga oleh masyarakat mancanegara terutama negara di Asia Timur, seperti Jepang. Salah satu daerah yang mengekspor jamur tiram ke Jepang adalah Jember yang dapat mengirimkan 90 ton jamur tiram setiap bulannya. Permintaan ini kemungkinan besar akan terus bertambah dan jika petani di Jember tidak mampu untuk memenuhi permintaan ini, dapat dialihkan ke daerah lain yang banyak menghasilkan jamur tiram.

   2.      Pemasaran jamur tiram tidak sulit untuk pasar Indonesia. Jamur tiram dapat menjangkau semua kalangan, mulai dari masyarakat kecil hingga kalangan menengah ke atas. Jamur tiram banyak dijual di pasar tradisional hingga supermarket-supermarket mewah di Indonesia.

      3.      Saat memulai usaha jamur tiram, tidak membutuhkan modal yang besar karena media tanam dan bibit yang dibutuhkan tidaklah susah didapat dan harganya relative murah.

      4.      Harga jual produk jamur tergantung dari pengolahannya dan punya segmen pasarnya masing-masing, misalnya dapat dijual segar, dapat dibuat jamur tiram crispy, dibuat tepung jamur, atau produk pangan lainnya. Semakin baik pengolahannya, tentu harga jualnya juga akan lebih mahal.
       Kunjungi juga : https://www.peluangusahajamurcrispy.com

Analisa Usaha Jamur Tiram Putih

Selain melihat sisi positif dari bisnis budidaya jamur tiram, sebelum memulai bisnis ini terdapat beberapa resiko yang harus dicari penyelesaiannya, yaitu:

      1.      Jamur tiram termasuk ke dalam jamur yang membutuhkan perawatan khusus, seperti suhu dan kelembapan ruangan yang harus tetap dijaga agar jamur dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik.

      2.      Jamur tiram juga rentan terhadap hama dan penyakit. Tingkat kebersihan pekerja dan lingkungan pembudidayaan jamur tiram serta kesempurnaan setiap proses juga akan menentukan hama dan penyakit akan tumbuh dan merusak jamur atau tidak. Jangan sampai hama dan penyakit mengurangi hasil panen jamur tiram sehingga dapat membuat petani merugi.

Setelah memperhatikan sisi positif dan negative dari usaha jamur tiram, sebelum memulai bisnis ini, berikut beberapa Analisa bisnis yang harus diketahui:
Baca juga : Manfaat Jamut Tiram Untuk Ibu Hamil

Modal awal
Modal awal digunakan jika belum pernah sama sekali membuat usaha jamur tiram. Modal awal akan terlihat cukup besar karena harus membuat semuanya dari awal. Rincian modal awal yang dibutuhkan adalah:
a.       Biaya sewa lahan
b.      Biaya pembuatan kubung jamur
c.       Biaya pembelian atau pembuatan tanki spryer
d.      Biaya thermometer
e.       Biaya barometer
Jika lahan yang akan digunakan merupakan lahan sendiri, maka total biaya yang dibuthkan untuk modal awal adalah Rp 4.200.000. Rincian penggunaannya adalah Rp 3.500.000 untuk pembuatan kubung, 450.000 untuk biaya tanki spryer, 100.000 untuk pembelian thermometer yang akan mengukur suhu di dalam kubung, dan barometer sebesar 150.000. 
Jika tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk membuat kubung, maka dapat memanfaatkan bagian dari rumah seperti dapur atau bagian rumah yang kosong sebagai tempat meletakan baglog-baglog jamur. Biayan Rp 4.200.000 merupakan estimasi biaya untuk 1.000 baglog jamur. 
Namun, beberapa petani jamur tiram mengatakan bahwa dengan biaya Rp 9.800.000 dapat digunakan untuk membuat kubung yang mampu menampung 10.000 baglog jamur tiram. Hanya dengan menambah dana sebesar dua kali lipat, petani dapat membuat baglog jamur sebanyak 10 kali lipat.

Biaya Operasional Selama 4 Bulan
Jamur dapat dipanen setelah 20 hari sejak tanam. Namun, baglog jamur yang berisikan media tanam jamur dapat digunakan sampai 4 bulan sejak dibuat. Biaya operasional dari pembuatan baglog hingga pemeliharaannya selama 4 bulan sebesar Rp 2.200.000 yang akan digunakan untuk:
       a.       Pembuatan baglog sebanyak 1000 buah
       b.      Listrik dan air serta kebutuhan lainnya
       c.       Transportasi dan pemasaran
Rinciannya adalah 2.000.000 untuk pembuatan baglog dengan perhitungan 2.000 per baglognya, biaya untuk listrik dan air sebesar 100.000, dan transportasi serta pemasaran sebesar 100.000. Keseluruhan biaya ini merupakan estimasi jika bisnis jamur tiram dilakukan sendiri tanpa adanya tenaga kerja. Jika mempekerjakan satu atau dua tenaga kerja, maka biaya dapat bertambah untuk membayar gaji pekerja.

Pendapatan Usaha
Satu baglog jamur tiram selama 4 bulan dapat menghasilkan 420 gram jamur tiram. Selama kurun waktu 4 bulan, panen dapat dilakukan sebanyak 5 kali. Pada panen pertama, satu baglog dapat menghasilkan 115  gram jamur tiram, panen kedua sebanyak 100 gram, panen ketiga di dapat 85 gram jamur tiram, panen keempat sebanyak 65 gram, dan panen kelima sebanyak 55 gram. Dari 1000 baglog jamur yang dibudidayakan, dimisalkan 20% nya mengalami kegagalan dan 80% nya hidup dan menghasilkan jamur seperti yang diharapkan. Sehingga jika satu baglog menghasilkan 420 gram, maka dari 800 baglog akan menghasilkan 336.000 gram atau 336 kg jamur tiram.
Dari 336 kg jamur yang didapatkan dapat dihitung laba yang akan didapatkan oleh petani jika harga jual jamur tiram adalah Rp 10.000 per kilogram nya. Pengusaha jamur tiram akan mendapatkan laba kotor sebesar Rp 3.360.000 pada  4 bulan pertama. Jika dikurangi biaya operasional selama 4 bulan sebesar Rp 2.200.000, maka laba bersih yang akan didapatkan adalah 1.160.000. Ini mungkin penghasilan yang terlihat kecil untuk bisnis yang sudah dijalankan selama 4 bulan. Namun, ini baru awal dari bisnis jamur tiram. Jika kedepannya pengusaha jamur tiram dapat mengelola bisnisnya dengan lebih baik, pendapatan lebih besar juga dapat diraih.
 Baca juga : Jenis-jenis Jamur Tiram yang dibudidayakan di Indonesia

Tips Menghemat Modal untuk Bisnis
            Guna mendapatkan hasil maksimal dari bisnis jamur tiram, beberapa tips yang dapat diikuti oleh petani jamur tiram adalah:
     
      1.      Sebisa mungkin jangan melakukan penyewaan lahan. Manfaatkanlah lahan milik sendiri untuk awal membuka bisnis ini. memanfaatkan lahan tidak terpakai di sekitar rumah dapat menekan biaya dalam bisnis jamur tiram. Lahan yang dekat dengan rumah juga akan membuat petani lebih mudah dalam mengontrol kondisi jamur tiram yang dibudidayakan.

     2.      Alat-alat seperti spryer, thermometer, atau barometer dapat membeli yang bekas pakai namun masih dalam kondisi yang bagus. Alat-alat ini dapat dibeli pada rekan atau saudara yang menjalankan bisnis yang sama atau pada situs-situs jual beli barang bekas online. Hal ini dapat dilakukan untuk menekan modal awal bisnis jamur tiram. Jika usaha sudah berkembang dengan baik, maka petani dapat membeli alat baru yang lebih baik dan tahan lama.
      
       3.      Setelah usaha cukup berkembang, petani dapat menawarkan investasi kepada orang-orang yang ingin menjadi investor. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menambah lahan dan baglog yang akan dipelihara sehingga akan memberikan hasil panen yang lebih banyak.

Analisa bisnis jamur tiram tersebut dapat menjadi salah satu acuan bagi pemula yang ingin membuka bisnis jamur tiram. Bisnis ini dapat dijalankan sambil menjalankan pekerjaan lainnya, misalnya guru, dosen, ataupun pelajar dan mahasiswa. 
Perhitungan biaya di atas dapat berbeda lebih mahal ataupun lebih murah tergantung dengan daerah masing-masing dan kebutuhan masing-masing yang ingin ditambahkan atau dikurangi. Saat ini juga banyak komunitas-komunitas dan buku-buku yang membahas tentang bisnis jamur tiram, sehingga pemula dapat memiliki wadah untuk mendapatkan ilmu mengenai bisnis jamur ini.
Baca juga : https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar